
Selama ini forklift listrik sering dipromosikan sebagai solusi “ramah lingkungan”.
Tapi, kalau dikupas lebih dalam, ada sisi gelap dari forklift listrik yang jarang disadari banyak orang.
Bukan berarti forklift listrik selalu buruk — tapi penting buat tahu dampak lingkungannya secara keseluruhan, terutama kalau dibandingkan dengan forklift diesel bekas yang efisien dan siap pakai.
🔋 1. Produksi Baterai: Emisi & Limbah Berat
Untuk bikin satu baterai forklift listrik berkapasitas besar, dibutuhkan lithium, nikel, dan kobalt, yang proses tambangnya menghasilkan emisi karbon besar.
➡️ Menurut studi International Energy Agency (IEA), produksi baterai lithium-ion bisa menghasilkan emisi hingga 70% lebih tinggi dibandingkan mesin diesel di tahap awal pembuatan.
Selain itu, tambang bahan baku baterai sering meninggalkan limbah beracun dan merusak tanah di area pertambangan.
> “Forklift listrik mungkin tak berasap, tapi jejak karbon produksinya jauh lebih besar.”
🌍 2. Listrik Bukan Selalu Energi Bersih
Forklift listrik memang tidak menghasilkan emisi langsung saat beroperasi.
Tapi… sumber listrik yang dipakai untuk charging sebagian besar masih dari pembangkit batu bara, terutama di Asia Tenggara dan Indonesia.
Artinya, setiap kali kamu mengisi daya forklift listrik, emisi karbon tetap dihasilkan — hanya berpindah tempat.
> “Zero emission? Nggak juga, kalau listriknya dari batu bara.”
🗑️ 3. Limbah Baterai Sulit Didaur Ulang
Umur baterai forklift listrik biasanya 5–8 tahun. Setelah itu, penggantian wajib dilakukan — dan limbahnya?
Masih sulit diolah dengan aman.
Baterai lithium-ion bekas mengandung bahan kimia berbahaya seperti elektrolit korosif dan logam berat.
Tanpa sistem daur ulang yang baik, ini bisa mencemari air tanah dan udara
🔧 4. Konsumsi Energi & Downtime Tinggi
Forklift listrik butuh waktu lama buat charging, biasanya 4–8 jam sebelum siap kerja penuh lagi.
Bandingin sama forklift diesel — cukup isi solar beberapa menit, langsung tancap gas kerja seharian penuh.
Waktu charging yang lama = produktivitas berkurang = konsumsi energi meningkat.
Kalau listriknya masih dari sumber fosil, dampak lingkungannya makin besar.
💪 5. Alternatif Lebih Cerdas: Forklift Diesel Bekas Berkualitas
Kalau targetnya efisiensi dan keberlanjutan jangka panjang, forklift diesel bekas justru bisa lebih ramah lingkungan.
Kenapa?
Karena memanfaatkan unit yang sudah ada berarti tidak menambah jejak karbon baru dari proses produksi forklift baru.
Dan dengan perawatan rutin, forklift diesel bisa tetap efisien dengan konsumsi bahan bakar rendah.
> “Reuse lebih hijau daripada Replace.”
✅ Kesimpulan
Forklift listrik memang punya kelebihan, tapi bukan berarti bebas dampak lingkungan.
Kalau semua faktor dipertimbangkan — mulai dari produksi baterai, sumber listrik, hingga limbah daur ulang — ternyata forklift diesel bekas bisa lebih berkelanjutan secara nyata.
Baca Sebelumnya : FORKLIFT DIESEL BEKAS: SOLUSI EFISIENSI WAKTU BONGKAR MUAT 50% LEBIH CEPAT